Interpretasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara, Modul 1.1.

 Bismillah Teman - teman, sekarang membahas interpretasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara, belajar memahami buat saya.

6. Interpretasi Pemikiran Ki Hadjar Dewantara

Kumpulan tulisan Ki Hadjar Dewantara mengenai pendidikan telah disajikan secara lengkap dalam buku terbitan Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa. Buku yang diterbitkan pada tahun 1961 tersebut bertajuk “Karya Ki Hadjar Dewantara, Bagian Pertama: Pendidikan”. Dalam video berikut, Bapak Iwan Syahril menyampaikan intisari dan interpretasi beliau atas filosofi pendidikan nasional gagasan KHD. Cermati bagaimana beliau menghubungkan pemikiran KHD dengan konteks pendidikan saat ini. Juga beberapa video tentang pemikiran KHD memberikan pemahaman yang utuh dalam memahami Dasar Dasar Pendidikan KHD.

Melalui Pendidikan KI Hadjar Dewantara  melawan Penjajahan  
2 Mei Hari Pendidikan Nusantara:
Terlahir RAde MAs SUwardi Suryaningrat.  Kuliah di Stovia, bekerja sebagai wartawan. 
Ki Hadjar berani menentang Belanda, dengan mendirikan  komunitas untuk melawan Penjajah. Ki Hadjar  bersama tiga sekawan Atau Tiga Serangkai.
Ki Hadjar Dewantara sering keluar masuk penjara karena kritikan kepada Belanda.


Dikutip dari buku Dasar-Dasar Pendidikan: Kajian Teoretis untuk Mahasiswa PGSD (2021), semboyan Tut Wuri Handayani dibuat oleh Bapak Pendidikan Nasional, Ki Hajar Dewantara.

Semboyan pendidikan yang digagas oleh Ki Hajar Dewantara tersebut tak terlepas dengan dua semboyan yang melengkapinya.

Yakni, Ing Ngarso Sung Tulodo (di depan memberi contoh) dan Ing Madyo Mangun Karso (di tengah memberi bimbingan), sehingga apabila dirangkai bunyinya menjadi:

"Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mangun Karso, Tut Wuri Handayani"

Ketiga konsep tersebut kemudian dikenal sebagai trilogi Ki Hajar Dewantara dan dipakai sebagai lambang atau simbol di dunia pendidikan.


Adapun arti dari semboyan tersebut adalah:

  • Ing Ngarso Sung Tulodo: Seorang pemimpin apabila di depan harus bisa memberikan contoh atau menjadi panutan bagi yang dipimpin (warga atau peserta didik dalam konteks pendidikan).
  • Ing Madyo Mangun Karso: Seorang pemimpin apabila berada di tengah-tengah masyarakat harus bisa membangkitkan semangat atau memberi motivasi supaya lebih maju atau lebih baik.
  • Tut Wuri Handayani: Seorang pemimpin apabila berada di belakang harus bisa mendorong yang dipimpin supaya senantiasa lebih maju.

Apabila dikaitkan dengan pendidikan dan praktik pembelajaran sekolah, semboyan ini bertujuan agar peserta didik menjadi pribadi yang mandiri dan kelak mampu berkarya dan bertanggung jawab.


Sejarah Singkat Logo Tut Wuri Handayani

Semboyan Tut Wuri Handayani dibuat oleh Raden Soewardi Soerjaningrat atau yang biasa kita kenal dengan sebutan Ki Hajar Dewantara.

Seorang tokoh pendidikan nasional yang mendirikan Perguruan Taman Siswa ini membuat Tut Wuri Handayani untuk mendidik rakyat agar bisa mandiri dari kolonial pada masa penjajahan.

Selain itu, Ki Hajar Dewantara mengajukan beberapa konsep Pendidikan untuk mewujudkan tercapainya tujuan Pendidikan, yaitu Tri Pusat Pendidikan :

  1. Pendidikan keluarga
  2. Pendidikan dalam alam perguruan
  3. Pendidikan dalam alam pemuda atau masyarakat

Kemudian akhirnya, berdasarkan keputusan Menteri Pendidikan dan kebudayaan Nomor 0398/M/1977 yaitu 6 September 1977 semboyan tersebut resmi digunakan sebagai lambang Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan hingga saat ini.

PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN SATU KESATUAN YANG TIDAK DAPAT DIPISAHKAN 
INTI FILSAFAT  DARI KI HADJAR DEWANTARA ADALAH "PERUBAHAN"
BERGERAK SESUAI KODRAT ALAM DAN ZAMANNYA

 Mohon maaf bila ada salahnya, masih belajar. Terimakasih 


Lihat Juga :

Komentar