Sisi 1. Menstabilkan Identitas
Bagian dasar dari segitiga bertujuan
untuk mengubah identitas anak dari orang yang gagal karena melakukan kesalahan
menjadi orang yang sukses. Anak yang melanggar peraturan karena sedang mencari
perhatian adalah anak yang sedang mengalami kegagalan. Dia mencoba untuk memenuhi
kebutuhan dasarnya namun ada benturan. Kalau kita mengkritik dia, maka kita
akan tetap membuatnya dalam posisi gagal. Kalau kita ingin ia menjadi
reflektif, maka kita harus meyakinkan si anak, dengan cara mengatakan
kalimat-kalimat ini:
o
Berbuat salah itu tidak apa-apa.
o Tidak ada manusia yang sempurna
Kalau kita mengatakan kalimat-kalimat di atas, akan sangat sulit, bahkan
hampir tidak mungkin, buat anak untuk tetap membangkang. Para guru yang
bertugas mengawasi anak-anak saat mereka bermain di halaman sekolah, menyatakan
bahwa bila mereka mengatakan kalimat tersebut yang mungkin hanya butuh 30
detik, bisa mengubah situasi yang sulit menjadi kooperatif.
Sisi 2. Validasi
Tindakan yang Salah
Setiap tindakan kita dilakukan dengan
suatu tujuan, yaitu memenuhi kebutuhan dasar. Kalau kita memahami kebutuhan
dasar apa yang mendasari sebuah tindakan, kita akan bisa menemukan cara-cara
paling efektif untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Menurut Teori Kontrol semua tindakan
manusia, baik atau buruk, pasti memiliki maksud/tujuan tertentu. Seorang
guru yang memahami teori kontrol pasti akan mengubah pandangannya dari teori
stimulus response ke cara berpikir proaktif yang mengenali tujuan dari setiap
tindakan. Kita mungkin tidak suka sikap seorang anak yang terus menerus
merengek, tapi bila sikap itu mendapat perhatian kita, maka itu telah memenuhi
kebutuhan anak tersebut. Kalimat-kalimat di bawah ini mungkin terdengar asing
buat guru, namun bila dikatakan dengan nada tanpa menghakimi akan memvalidasi
kebutuhan mereka.
Sisi 3. Langkah ketiga yaitu menanyakan keyakinan.
Teori kontrol menyatakan bahwa kita pada dasarnya termotivasi secara internal. Ketika langkah 1 dan Langkah 2 sukses dilakukan, maka anak akan siap untuk dihubungkan dengan nilai-nilai yang dia percaya, dan berpindah menjadi orang yang dia inginkan. Penting menanyakan ke anak tentang kehidupan kedepan yang dia inginkan. Ketika mereka sudah menemukan gambaran masa depannya, guru dapat membantu mereka untuk tetap fokus pada gambarannya. Melalui segitiga restitusi kita dapat mewujudkan mereka menjadi murid yang merdeka. Mereka mampu menyelesaikan masalah dengan motivasi internal dan bertanggung jawab terhadap pilihannya.
Sumber : LMS CGP 7, belum dikembangkan penulis.
https://www.youtube.com/watch?v=8Q1GX4RtruA
Komentar
Posting Komentar